Friday, April 11, 2025

Wakil Rektor ITN Malang Akui Ada Kekerasan Seksual saat Ospek

Pihak Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, mengakui bahwa dalam ospek yang diikuti mahasiswa baru (maba) telah terja...

Surat Terbuka Buat Bapak KAPOLRI

Surat terbuka untuk bapak KAPOLRI, ayahanda tercinta Jendral Sutarman. Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. Semoga ayahan...

Fenomena Acara Music Pagi di TV

ENTAH kapan mulainya, namun di Indonesia, acara-acara teve, hampir tak pernah jelas—di tahun 2009, ada segerombolan anak-anak remaja ...

14 Remaja Putri Dihukum 11 Tahun Penjara Oleh Rezim Kudeta Mesir

Pengadilan Sidi Gaber, Alexandria-Mesir, hari ini memutuskan vonis penjara 11 tahun atas 14 orang remaja putri yang tergabung dalam g...

Persatuan Ulama Dunia Tolak Larangan Islam di Angola

PERSATUAN ulama dunia – di bawah kepemimpinan Syaikh Dr. Yusuf Qaradhawi – menolak keras adanya laporan terkait tindakan pemerintah A...

Mesir Pulangkan Dubes Turki Dari Cairo

Lagi-lagi pemerintahan kudeta Mesir kehilangan akal sehatnya dengan menarik dubesnya dari Turki. Mesir mengalami kegagalan dan kebunt...

Asrama Mahasiswa Al Azhar Diserang Militer Mesir

Penyerangan Militer ke asrama mahasiswa Al-Azhar Mesir dengan menggunakan panser pada Rabu (20/11/2013) dinilai sebagai tindakan pengua...

Presiden Sah Mesir (Mursi) : Kudeta Akan Segera Berakhir

Tim pengacara Presiden Mursi mengadakan konferensi pers hari ini, Rabu (13/11/2013). Dalam konferensi ini, disebutkan bahwa Presiden ...

Gara-gara Sholat Maghrib, DHL Amerika Pecat Karyawannya

Sebanyak 24 pekerja DHL Express, Amerika Serikat, dipecat karena menunaikan Sholat Magrib. Dikutip dari USA Today, kronologi pemeca...

Pengetahuan

Dokter Jiwa: Dalam 20 Detik, Racun Rokok Langsung Pengaruhi Otak

Merokok memang membahayakan bagi kesehatan tubuh anda. Bukan cuma menyebabkan penyakit paru-paru dan se...

Kenapa Mesin Kendaraan Mati Saat DI Perlintasan Kereta Api

Kejadian kecelakaan tertabraknya kendaraan bermotor oleh kereta api di pintu pelintasan kereta api ini ...

Manfaat ketela dan singkong bagi tubuh

Kebanyakan dari orang zaman sekarang tidak mau lagi memakan yang namanya ketela dan singkong dan lebih me...

Kisah Tentang Blue Ocean Strategy

Kita tahu, merupakan salah satu tema penting dalam wacana manajemen strategi lima tahun belakangan. Dig...

Info

Tiga Kerajaan Monyet Invasi Gunungkidul

Serangan monyet ekor panjang  (macaca fascicularis) di Gunungkidul makin ganas. Ketersediaan pangan di tempat tinggalnya yang meni...

Walikota Bandung Pilih Bus Listrik Buatan Indonesia

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil lebih memilih menggunakan mobil listrik buatan asli Indonesia. Ridwan mendukung program mobil listrik ...

Islam

Sopir Bus Muslim London Selamatkan Ibu yang ingin Melahirkan

Seorang sopir bus Muslim di London berhasil menyelamatkan nyawa seorang wanita dalam persalinan. Ia mengantar sang ibu bergegas ke rumah sakit setelah ia menunggu ambulans selama lebih dari 75 menit hingga tengah malam. “Dia datang dan berkata ‘bayi’ dan ‘rumah sakit’ dan bernapas cepat dan...

Shalahuddin al-Ayyubi

Kali ini kita akan bercerita tentang seorang laki-laki mulia dan memiliki peranan yang besar dalam sejarah Islam, seorang panglima Islam, serta kebanggaan suku Kurdi, ia adalah Shalahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub bin Syadi atau yang lebih dikenal dengan Shalahuddin al-Ayyubi atau juga Sa...

Eno, Anak Petani Bermental Baja Bercita-cita Jadi Pendakwah

Related Posts


Lahir dari keluarga petani, Muhammad Ainurrahman merantau mengayunkan langkah demi sebuah perubahan. Ia bertekad ingin kuliah agar menjadi IT developer dan pendakwah.
Enam tahun berlalu, Eno, sapaan akrab pemuda ini, telah melewati masa-masa SMP-SMA dengan ketekunan dan kesabaran. Bersekolah di SMP-SMA Mathlaunnajah, Madura, Jawa Timur, ia setiap hari berjalan kaki 1 Km lebih pulang pergi ke sekolah.
Tidak seperti teman-temannya, yang selalu memiliki uang saku untuk sekadar melepas haus, Eno justru mesti puasa.  Karena itu, meski lahir dari keluarga petani yang papa, Eno tumbuh menjadi sosok pemuda pekerja keras dan memiliki visi hidup yang tinggi.
Hasil panen yang tidak pernah cukup membiayai kebutuhan, seperti biaya sekolah. Mendidik pemuda kelahiran Sumenep, 19 Agustus 1993 ini selalu berprestasi. Berkat kegigihannya, selama 6 tahun ia selalu mendapat Beasiswa dari bantuan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) di sekolahnya.
Hijrah ke Jakarta
Setelah ayahnya, Abdullah Salam, pergi ke rahmatullah pada 2010 lalu, Eno, hijrah ke ibukota meninggalkan ibunya, Mughiroh (70). Mewujudkan tekad untuk kuliah di Jakarta merupakan tujuan utama keberangkatannya.
Bermodalkan uang 600 ribu rupiah, putra bungsu dari 2 bersaudara ini mampir di sebuah Panti Asuhan Yatim Piatu, Nurul Awal di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Tempat baru yang diperkenalkan oleh saudara sepupunya tersebut memberikan tempat tinggal dan makan 3 kali sehari secara cuma-cuma. Syaratnya, harus mengajar ngaji anak-anak asuh yang ada di panti tersebut.
Namun setelah beberapa bulan, Eno merasa cita-citanya ke Jakarta sulit untuk diwujudkan jika waktunya dihabiskan di panti. Eno mengambil keputusan, pamit meninggalkan panti untuk bekerja di tempat lain. Agar punya pendapatan lebih untuk menambah modal biaya kuliah.
Eno belum beruntung, ia mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di sebuah perumahan di Bekasi. Eno merasa pekerjaannya tidak layak bagi seorang laki-laki. Dengan gaji Rp 600 ribu/bulan Eno bertahan sambil mencari pekerjaan yang lain.
Tidak sampai setahun, Eno diterima bekerja pada sebuah toko berlian di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun belum sesuai harapan, Gajinya hampir sama dengan gaji sebelumnya saat menjadi pembantu rumah tangga.
Bahkan lebih sulit, jam kerja di toko tersebut lebih panjang. Sehingga membuat Eno kesulitan untuk memulai kuliah. Akhirnya setelah merasa cukup, Eno memutuskan berhenti bekerja. Ia kembali lagi ke panti, mengajar ngaji anak-anak yatim sambil menata rencana kuliahnya.
Tidak disangka, setelah dihitung-hitung, tabungan nya mencapai Rp 2 juta. Alhamdulillah, ternyata cukup untuk memulai kuliah.  Dan pada 4 September 2012, merupakan hari bersejarah bagi Eno. Ia tercatat sebagai mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Satya Negara Indonesia, Jakarta Selatan.
Satu langkah cita-citanya telah tercapai, Eno bersyukur dapat menikmati profesi barunya sebagai seorang mahasiswa. Walau lagi-lagi Eno harus berjalan kaki dari panti menuju kampus selama 1 jam perjalanan.
Baru 3 bulan, langkah Eno terhenti, uang tabungan yang selama ini digunakan untuk membiayai kuliahnya sudah habis. Untuk meneruskan langkah, berulang kali ia mencari pekerjaan lagi dan berulang kali pula ia harus berhutang. (hr/bwa/rol)
Redaktur: Saiful Bahri

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/05/19/33507/eno-anak-petani-bermental-baja-bercita-cita-jadi-pendakwah/#ixzz2ThnSTTZj 


About the Author
Admin

Kami tim admin mengucapkan terima kasih atas kunjungan anda

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Live Stream Mesir

Buku Terbaru Aa Gym

Desain

Berbagi Informasi dengan sahabat-sahabat semua.